Sebelum kamu memulai proses knitting untuk keseluruhan proyek, penting untuk membuat gauge swatch. Swatch adalah sampel kecil dari pola yang akan kamu gunakan dalam proyekmu, dan membuatnya memiliki beberapa keuntungan yang tidak boleh diabaikan, apalagi kalau kamu akan membuat proyek yang besar dan memiliki ukuran tertentu seperti baju.
Keuntungan Membuat Swatch
- Mengukur Kepadatan: Gauge swatch membantumu mengetahui seberapa padatnya stitch yang kamu miliki dalam pola tertentu. Ini penting karena setiap knitter memiliki tension (tarikan/ketegangan) benang yang berbeda, dan dengan membuat swatch, kamu dapat menyesuaikan kepadatan stitch-mu sesuai dengan yang diminta dalam pola.
- Menghindari Ukuran yang Tidak Sesuai: Dengan membuat swatch, kamu dapat memastikan bahwa ukuran akhir proyekmu sesuai dengan instruksi yang terdapat di dalam pola. Ini membantu mencegah hasil akhir yang tidak sesuai ukuran: kebesaran atau kekecilan, kepanjangan atau kependekan.
- Eksperimen dengan Benang dan Jarum: Swatch memberimu kesempatan untuk menguji berbagai jenis benang dan ukuran jarum sebelum kamu mulai proyek yang sebenarnya. Ini memungkinkan kamu untuk melihat bagaimana kombinasi tersebut mempengaruhi tekstur, warna, dan motif yang akan kamu kerjakan. Sejumlah teknik knitting, seperti colorwork (Fair Isle/stranded), membutuhkan benang dengan spesifikasi tertentu, dan swatch membantumu menilai apakah kombinasi benang dan jarum yang kamu pilih cocok untuk teknik tersebut.
Cara Mengukur Gauge Swatch dengan Tepat
- Gunakan Jarum yang Dianjurkan: Pastikan kamu menggunakan ukuran jarum (knitting needles) yang direkomendasikan dalam pola. Ini membantu memastikan bahwa gauge swatch-mu sesuai dengan yang diminta dalam pola. Namun siapkan juga beberapa ukuran needles (lebih besar dan lebih kecil diameternya) sebagai persiapan jika gauge swatch-mu tidak sama dengan yang diminta dalam pola.
- Knit dalam Motif yang Disarankan: Ikuti petunjuk pola untuk motif (stitch pattern) yang harus kamu gunakan. Misalnya, jika pola meminta untuk menggunakan stockinette stitch, pastikan kamu menggunakan motif stockinette stitch untuk membuat swatch.
- Buat Swatch yang Cukup Besar: Buatlah swatch yang cukup besar, biasanya sekitar 10×10 cm (4×4 inci). Ini memberikan sampel yang lebih akurat untuk mengukur jumlah stitch secara horizontal dan jumlah row/round secara vertikal, serta kepadatan stitch-nya.
- Blok Swatch: Setelah kamu selesai merajut swatch, blok dengan cara yang sama seperti yang kamu rencanakan untuk blok proyek akhirmu. Ini membantu menetapkan kepadatan stitch dengan lebih baik dan memberikan pengukuran yang lebih akurat. Ukur swatch setelah sampel benar-benar kering.
- Hitung Stitch per Satuan Panjang dan Lebar: Gunakan penggaris, meteran baju, atau penggaris khusus knitting untuk menghitung jumlah stitch per satuan panjang dan lebar. Hitung jahitan di tengah-tengah swatch untuk hasil yang lebih representatif.
Tips Membongkar Benang Swatch yang Dapat Digunakan Kembali
Banyak perajut yang memilih untuk tidak membuat swatch dengan alasan untuk menghemat benang. Padahal, jika diperlukan, kamu dapat menggunakan kembali benang yang kamu pakai untuk membuat swatch.
- Bongkar dengan Perlahan: Saat kamu membongkar swatch, lakukan secara perlahan dan hati-hati. Hal ini membantumu menghindari benang yang kusut dan memudahkan penggunaan kembali benang tersebut. Benang yang telah dirajut apalagi sudah diblok cenderung keriting dan rentan kusut.
- Gulung dengan Rapi: Setelah kamu membongkar swatch, gulung benang dengan rapi dan simpan di tempat yang aman. Jangan lupa untuk menempelkan label aslinya. Atau tulis keterangan benang tersebut menggunakan karton atau kertas yang cukup tebal.
Disimpan Sebagai Koleksi Perjalanan Knitting-mu
- Memori Proyek: Swatch dapat menjadi bagian dari perjalanan knittingmu. Kamu dapat menyimpan swatch dari setiap proyek yang kamu lakukan sebagai kenangan dan referensi untuk proyek-proyek masa depan.
- Koleksi Inspiratif: Koleksi swatch-mu juga dapat menjadi sumber inspirasi untuk proyek-proyek baru. Kamu bisa melihat kembali berbagai teknik dan benang yang telah kamu gunakan sebelumnya untuk menghasilkan desain yang baru dan menarik. Kamu dapat mengumpulkan koleksi swatch-mu di dalam sebuah jurnal atau album khusus, seperti layaknya album foto, lengkap dengan keterangan proyeknya: nama desain, merek dan tipe benang serta jarum yang digunakan, tanggal mulai dan selesainya proyek, serta catatan penting lainnya.
Kesimpulannya, membuat gauge swatch sebelum memulai proyek knitting adalah langkah yang penting dan bermanfaat. Membuat swatch akan sangat membantumu mengukur kepadatan stitch dan tension (tarikan benang), menghindari kesalahan ukuran, dan bereksperimen dengan berbagai jenis benang dan jarum. Selain itu, dengan mempraktikkan cara membongkar swatch dengan benar, kamu dapat menggunakan kembali benang tersebut dan menyimpan swatch sebagai koleksi dari perjalanan knittingmu.
Blocking 101 – Online Course
Siap untuk meningkatkan hasil akhir rajutanmu dengan sentuhan profesional? Bergabunglah dengan kelas Blocking 101 kami dan temukan berbagai tips dan rahasia blocking untuk memperindah karya rajutmu. Daftar newsletter kami agar kamu jadi yang paling pertama tahu tentang kelas eksklusif ini.