Skip to content
Home » Blog » Mengenal Micron dalam Wol Merino

Mengenal Micron dalam Wol Merino

Dalam dunia tekstil dan benang rajut, khususnya pada serat wol, istilah micron sering kali digunakan untuk mengukur diameter serat. Istilah ini sangat penting dalam menilai kualitas dan kegunaan wol, terutama wol merino yang menjadi bahan utama dalam banyak benang rajut, termasuk benang-benang dari Papiput.

Pengertian Micron dalam Wol Merino

Micron adalah satuan ukur yang digunakan untuk menentukan diameter serat wol. Satu micron (μm) setara dengan satu per sejuta meter. Semakin kecil angka micron, semakin halus dan lembut serat tersebut. Contohnya, benang rajut Papiput Tough DK memiliki serat 100% superwash merino dengan tingkat kehalusan 19.5 micron. Artinya, serat wol dalam benang tersebut memiliki diameter rata-rata 19.5 micron, yang memberikan rasa nyaman, empuk, dan lembut saat disentuh.

Pengaruh Micron pada Kualitas Benang Rajut

Diameter serat wol (micron) adalah faktor utama dalam menentukan tekstur dan fungsi akhir dari produk wol, termasuk benang rajut. Berikut adalah tingkatan micron dalam wol merino dan pengaruhnya:

  1. Wol Merino Biasa (21-22 micron): Memiliki tingkat kehalusan yang cukup, menghasilkan tekstur yang nyaman namun tetap kokoh. Cocok untuk pakaian yang sering digunakan dan tetap hangat.
  2. Fine Merino (18.5-19.5 micron): Lebih halus dari wol merino biasa, serat ini memberikan kelembutan yang lebih tinggi dan sangat nyaman di kulit. Produk dengan fine merino juga cenderung lebih ringan dan lebih insulatif.
  3. Superfine Merino (15-18.5 micron): Sangat halus dan ringan, serat ini hampir tidak menimbulkan rasa gatal pada kulit, menjadikannya pilihan utama untuk pakaian bayi atau orang dengan kulit sensitif.
  4. Ultrafine Merino (<15 micron): Merupakan jenis wol terhalus, dengan rasa yang sangat lembut dan sering kali digunakan untuk produk premium. Insulasi yang dihasilkan sangat tinggi karena serat ini mampu menjebak udara dengan lebih baik.
Ilustrasi micron pada wol merino. Diambil dari Woolmark.

Kegunaan dan Manfaat Micron dalam Benang Rajut Papiput

Pada benang rajut yang mengandung wol merino, seperti yang ada di Papiput, tingkat kehalusan serat (micron) tidak hanya mempengaruhi rasa benang saat dirajut, tetapi juga sifat insulatif dan kenyamanan pakaian yang dihasilkan. Serat dengan micron yang lebih halus, seperti pada fine merino, menciptakan kantong-kantong udara kecil dalam teksturnya, yang membantu menahan panas selama cuaca dingin dan memberikan ventilasi yang baik saat cuaca panas. Selain itu, serat ini memiliki kemampuan hygroscopic, yaitu menyerap kelembapan dari tubuh dan menguapkannya secara perlahan, sehingga menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Jika kamu ingin mengetahui kategori micron pada benang rajut Papiput, kamu bisa menanyakannya langsung kepada kami melalui email ataupun WhatsApp, jika kami tidak mencantumkannya pada keterangan produk.

Pentingnya Insulasi pada Benang Rajut Wol

Salah satu keunggulan utama dari benang rajut yang mengandung serat wol, khususnya wol merino, adalah kemampuannya untuk memberikan insulasi yang superior. Insulasi ini berasal dari struktur serat wol yang secara alami berkerut atau crimped. Struktur berkerut ini menciptakan kantong-kantong udara kecil di dalam rajutan, yang bertindak sebagai lapisan isolasi alami. Lapisan ini membantu menjaga panas tubuh saat cuaca dingin dengan menjebak udara hangat di dekat kulit, namun tetap memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga pakaian tidak terasa pengap.

Selain menjaga kehangatan, insulasi dari serat wol juga berfungsi dengan baik dalam cuaca panas. Serat wol merino, terutama yang memiliki micron halus, memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuh dengan menyerap kelembapan dan menguapkannya. Proses ini mendinginkan tubuh secara alami, sehingga benang rajut wol merino dapat digunakan sepanjang tahun, baik untuk pakaian musim dingin maupun musim panas.

beige fur
Photo by Lukas on Pexels.com

Mengapa Serat dengan Micron Halus Lebih Nyaman?

Serat wol yang memiliki diameter micron lebih besar atau lebih kasar cenderung menimbulkan rasa gatal atau prickle pada kulit. Hal ini disebabkan oleh serat yang lebih tebal yang dapat menusuk kulit, memberikan sensasi tidak nyaman. Sebaliknya, serat wol merino memiliki micron yang jauh lebih halus dibandingkan dengan jenis wol lainnya, sehingga memberikan kelembutan yang jauh lebih tinggi dan hampir tidak menimbulkan rasa gatal. Inilah sebabnya mengapa wol merino sangat dihargai dalam pembuatan produk yang dikenakan langsung pada kulit, seperti pakaian bayi atau syal.

Dengan adanya berbagai tingkatan micron dalam benang rajut, kamu dapat memilih benang yang paling sesuai dengan proyek rajutmu, baik itu untuk membuat pakaian hangat yang ringan, aksesori lembut, atau produk premium yang mewah. Memahami arti dari micron dan sifat insulasi dalam wol merino membantumu menentukan pilihan yang tepat untuk mendapatkan hasil rajutan yang diinginkan dengan kenyamanan dan kualitas yang maksimal.


BEDAH BENANG

Gateway to the depths and intricate art of yarn

Bedah Benang is a dedicated space on the blog crafted for yarn enthusiasts of all levels, from beginners to seasoned experts, who are passionate about deepening their knowledge and expanding their horizons in the world of yarns. Here, you’ll find a rich tapestry of content that explores various fibers and yarn types, and hands-on experiences from the dye pot to the knitting needles.

Each post is designed to help you connect with the material you work with on a deeper level, and empower you to make informed choices in your fiber arts projects. Whether you’re unraveling the mysteries of yarn properties as a yarn-dyer, or trying to know your favorite yarn’s character as a crocheter, knitter, or weaver, Bedah Benang is your yarn knowledge trusted resource.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *